Kamis, 30 September 2010

~ PERBEDAAN ’BERAGAMA’ & ’BERILMU AGAMA’ ~





Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat







oleh Agus Mustofa 

Tahukah Anda, apa beda orang yang melakukan proses BERAGAMA dibandingkan dengan sekedar BERILMU AGAMA? Yang paling mendasar adalah: orang-orang yang melakukan proses ’beragama’ akan mengalami perubahan AKHLAK menjadi lebih baik. Sedangkan yang melakukan proses ’berilmu agama’ hanya sekedar ’MENGETAHUI’ untuk memperoleh akhlak yang lebih baik.

Diantara tanda-tandanya adalah sebagai berikut:
  1. Orang yang ’beragama’ akan MENERAPKAN setiap petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam aktivitas sehari-harinya. Sedangkan yang ’berilmu agama’, hanya untuk memperoleh pengetahuan dan bergaya SOK PINTAR. Atau lulus ujian :(
  2. Orang yang ’beragama’ mengorientasikan ilmunya untuk mengubah PERILAKU, sedangkan yang ’berilmu agama’ untuk pamer hafalan Qur’an dan Hadits, dan memperoleh PENGAKUAN akan kehebatannya. Sehingga ketika Allah dan Rasul-Nya mengajari untuk ’JANGAN BERKATA KASAR’ misalnya, QS. 3: 159, dia mengatakan bahwa dia hafal ayat itu, sambil tetap berkata-kata kasar kepada siapa saja dengan pilihan kata yang menyakitkan orang-orang yang mendengarnya.
  3. Orang yang ’beragama’ menggunakan ilmunya untuk MENASEHATI orang-orang di sekitarnya dengan SEJUK, sedangkan yang ’berilmu agama’ mendatangi tetangga-tetangganya untuk MENANTANG BERDEBAT sambil menuding-nuding orang lain SALAH SEMUA, dan dirinyalah yang paling benar.
  4. Orang ’beragama’ menyikapi dengan TENANG atas berbagai perbedaan yang ada, karena memang itulah fitrah makhluk Allah: TIDAK ADA yang SAMA. Tetapi, orang yang ’berilmu agama’ menanggapinya dengan MENCAK-MENCAK, dan memaksa semua orang harus sama dengannya. Sementara Rasulullah SAW pun tidak pernah memaksa para sahabatnya untuk MENJIPLAK dirinya. Abu Bakar, Umar, Usman & Ali misalnya, tetap saja adalah pribadi-pribadi yang BERBEDA.
  5. Orang yang ’beragama’ tidak berani melakukan KLAIM kebenaran, karena kebenaran itu memang hanya milik Allah, QS. 16: 125, selebihnya relatif sebagai UPAYA untuk mendekatkan diri kepada SANG MAHA BENAR sambil memohon bimbingan-Nya, sebaliknya orang yang sekedar ’berilmu agama’ selalu melakukan klaim-klaim kebenaran berdasar ’kehebatannya’ tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain. Bahkan SUUDHON dengan mengatakan pendapat orang lain tidak berdasar al Qur’an, tidak valid, belum pernah diuji dan tidak pernah sekalipun didiskusikan. Sebuah kesimpulan yang ceroboh, dikarenakan hati yang EMOSIONAL.

Kawan-kawan, saya kira kita sepakat, bahwa kita sedang berproses untuk BERAGAMA bukan hanya sekedar ’berilmu agama’. Ilmu yang kita dapatkan bukan digunakan untuk BERDEBAT mencari kalah/ menang, tetapi untuk berproses memperbaiki AKHLAK yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan MENTAUHIDKAN Allah semata.

Sebuah ’kontroversi’ kadang diperlukan untuk MEMBANGUNKAN umat yang sudah telanjur ’TIDUR’ lama, dan MERASA dirinya sudah HEBAT dan BENAR. Padahal umat Islam yang dulu TELADAN itu kini sedang dalam kondisi MEMPRIHATINKAN di semua lini kehidupannya. Sebab utamanya adalah: kebanyakan kita tidak berproses untuk BERAGAMA melainkan sekedar BERILMU AGAMA.

Ilmu yang kita peroleh juga bukan untuk digunakan menuding-nuding orang lain yang berbeda dengan kita sambil menyebar VIRUS PERTENGKARAN, melainkan digunakan untuk MELEMBUTKAN HATI kita bersama dan membangun PERSAUDARAAN menuju kepada Allah Sang Maha Lembut.

Karena, Allah sungguh ’tidak suka’ kepada orang yang belajar agama hanya untuk pamer ilmu dan kesombongan, tanpa bisa mengubah akhlak kesehariannya. Kata Allah seperti keledai yang membawa kitab-kitab di punggungnya.

QS. Luqman (31): 19
Dan SEDERHANALAH kamu dalam berjalan dan LUNAKKAN SUARAMU. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

QS. Al Jumuah (62): 5
PERUMPAMAAN orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya (tidak mengamalkan) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal...

QS. Ash Shaff (61): 2
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu MENGATAKAN apa yang tidak kamu PERBUAT?

QS. Al Baqarah (2): 44
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan DIRIMU SENDIRI, padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidakkah kamu berpikir?

Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

Tidak ada komentar: