Senin, 27 September 2010

~ PERBEDAAN ‘BERAKAL’ & ‘TIDAK BERAKAL’ ~

~ PERBEDAAN ‘BERAKAL’ & ‘TIDAK BERAKAL’ ~

oleh Agus Mustofa pada 24 September 2010 jam 9:33


dons" title="Ebook islam, shalat sempurna, cara shalat nabi, shalat berjamaah di masjid, shalat khusyu, web islam, jadwal waktu shalat, artikel islami, makna bacaan dan doa salat">Ebook islam, sholat
sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu,
web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa
solat

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memaksimalkan AKAL KECERDASAN. Karena, kata al Qur’an, orang yang tidak berakal TIDAK BISA mengambil PELAJARAN. Padahal hikmah-hikmah ILMU ALLAH bertebaran di sekeliling kita. Bukan hanya yang ada di dalam Al Qur’an sebagai ayat-ayat Qauliyah, melainkan di ALAM SEMESTA sebagai ayat-ayat Kauniyah.

Orang yang hanya belajar ayat-ayat Qauliyah di dalam al Qur’an saja, tanpa mencocokkan dengan ayat-ayat Kauniyah yang menjadi REALITAS di sekitarnya, dia baru dapat TEORI Agama. Belum PRAKTEK beragama.

Misal, dia tahu dan hafal ayat-ayat yang melarang kesombongan dan tinggi hati, tetapi karena baru menguasai teorinya, dia tidak bisa mempraktekkan dalam hidupnya. Tetap merasa dirinya pintar, tinggi hati, dan membanggakan-banggakan diri kepada semua orang yang diajaknya bicara. Tahu al Qur’an, bahkan paham dan hafal, tetapi tidak muncul dalam perilakunya. Yang demikian ini PERCUMA. Kenapa? Karena yang ditimbang di Hari Akhir nanti bukan TEORI BERAGAMA melainkan AMALANNYA.

Ketahuilah, Allah ’tidak suka’ kepada orang yang sombong dan tinggi hati, serta mengharamkannya masuk Surga. Pantasnya di neraka. Na’udzubillahi min dzalik.

QS. Luqman (31): 18
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan ANGKUH. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang SOMBONG lagi MEMBANGGAKAN DIRI.

QS. Al Mukmin (40): 76
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu NERAKA Jahannam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang SOMBONG".

Bisa jadi, seorang penghafal al Qur’an, Ahli tafsir al Qur’an, dan pengajar al Qur’an, masuk neraka karena ternyata TIMBANGAN amal perbuatannya RINGAN. Orang yang seperti ini dikecam oleh Allah dalam Firman-Firman-Nya seperti saya sampaikan dalam note sebelumnya, sebagai keledai yang hanya bisa membawa buku-buku tebal tanpa menjalankannya, QS. 62: 5. Dan ditanya: ’’kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?’’, QS. 61: 2.

Maka, tidak cukup hanya belajar al Qur’an. Karena al Qur’an itu baru teori. Yang harus dilakukan adalah MEMPRAKTEKKAN petunjuk dalam al Qur’an itu.

Al Qur’an mengajari jujur, maka belajarlah jujur kepada siapa saja, diri sendiri, dan Allah. Al Qur’an ngajari rendah hati, maka rendah hatilah kepada siapa saja. Al Qur’an mengajari melunakkan perkataan, maka lembah lembutlah kepada siapa saja. Allah mengajari menghormati perbedaan, maka hormatilah perbedaan itu, karena Allah menciptakan seluruh makhluknya berbeda-beda. Tidak ada yang sama!

Al Qur’an mengajari memahami ayat-ayat Kauniyah yang terhampar di alam semesta, maka belajarlah sains dan teknologi. Karena semua itu adalah ilmu-ilmu Allah. Ayat-ayat Allah yang dihamparkan agar kita semua MENGENAL Allah sebagai sang PENCIPTA yang luar biasa hebatnya.

Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah yang terkait dengan penciptaan langit dan bumi kalau Anda tidak belajar ilmu Astronomi? Sehingga bertengkar terus ketika menentukan datangnya bulan Ramadan/ syawal, misalnya.

Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah yang bercerita tentang gunung, laut, angin, sungai, atmosfer, dsb, kalau Anda tidak belajar ilmu Geologi, Geografi, Geofisika? Sehingga seringkali memunculkan bencana, karena kita tidak bisa memanejemeninya.

Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah tentang kesehatan, kalau Anda tidak belajar ilmu kedokteran? Sehingga banyak umat mengalami permasalahan kesehatan memprihatinkan, karena kita tidak menguasinya.

Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah tentang perilaku manusia, jika Anda tidak belajar tentang psikologi, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial? Dst. Dsb. Dlsb.

Disinilah letak perbedaan antara orang-orang yang BERAKAL dan TIDAK BERAKAL. Orang-orang yang berakal akan terus menggunakan akal kecerdasannya untuk memahami ilmu-ilmu Allah dari mana pun datangnya, sedangkan orang yang tidak berakal hanya bisa mengatakan semua itu tidak ada gunanya. Sementara ia sendiri tidak bisa terlepas dari menggunakan produk-produk yang terkait dengannya.

Maka, Allah MENEGASKAN dalam berbagai firman-Nya: tidak akan bisa memahami ayat-ayat Allah yang BERTEBARAN di alam semesta ini, kecuali orang-orang yang menggunakan akalnya.

QS. Yusuf (12): 105
Dan banyak sekali AYAT-AYAT (Allah) di LANGIT dan di BUMI yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya.

QS. Ali Imran (3): 190
Sesungguhnya dalam PENCIPTAAN langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat AYAT-AYAT (Allah) bagi orang-orang yang BERAKAL,

QS. Ali Imran (3): 7
... Dan TIDAK BISA mengambil pelajaran KECUALI orang-orang yang BERAKAL.

~ salam ~
dons" title="Ebook islam, shalat sempurna, cara shalat nabi, shalat berjamaah di masjid, shalat khusyu, web islam, jadwal waktu shalat, artikel islami, makna bacaan dan doa salat">Ebook islam, sholat
sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu,
web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa
solat

1 komentar:

jasa77 mengatakan...

nice info mas dony, skaligius salam kenal yah, aku fbnya apa mas?...

ttd
www.jasa77.com