Senin, 06 September 2010

~ Memphis, dan Necropolis Pertama di Dunia ~

EKSPEDISI SUNGAI NIL (16)

oleh Agus Mustofa pada 26 Agustus 2010 jam 0:26
~ Memphis, dan Necropolis Pertama di Dunia ~

Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat
Keluar dari kota Fayoum membawa kami ke pemandangan padang pasir kembali. Kawasan hijau yang begitu subur berganti dengan pemandangan cokelat tanah dan bebatuan yang tandus. Tak jauh dari Fayoum, sekitar 80 km, kami memasuki kota tua yang sangat terkenal dalam sejarah Mesir kuno, yaitu kota Memphis. Inilah ibukota Mesir kuno di zaman Old Kingdom selama lebih dari 1000 tahun.

Dibandingkan dengan Luxor yang menjadi ibukota New Kingdom, Memphis memainkan peran yang lebih lama. Bahkan, ketika ibukota kerajaan Mesir kuno sudah dipindahkan ke Luxor, jauh di selatan, pun kota Memphis masih memainkan peran sebagai kota besar yang ramai. Luxor hanya berperan sekitar 500 tahun, tetapi Memphis bertahan sampai lebih dari 3000 tahun, yakni sampai zaman Romawi berkuasa di Mesir.

Setelah itu, peran Memphis mengalami kemunduran seiring dengan datangnya kekuasaan Islam yang beribukota di Kairo. Kini, Memphis hanya berupa sebuah desa kecil. Ketika saya memasuki kawasan ini, saya melihat sebuah rambu lalulintas bertuliskan: Village Memphis. Dan memang benar, saya hanya menemukan sebuah Museum tak berapa besar di antara kawasan pedesaan yang tak lagi megah. Di museum itulah sejumlah peninggalan kerajaan Mesir kuno menampakkan kejayaan masa lalunya.

Untuk melihat kemegahan kota Memphis lebih baik dengan cara menyaksikan langsung reruntuhan kotanya, dalam kawasan yang sangat luas. Maka, kami pun hanya sebentar berada di dalam Museum. Kami langsung menjelajah ’bekas kota’ yang didirikan oleh dinasti pertama kerajaan Mesir kuno. Kami menyaksikan reruntuhan kota yang kini sedang digali kembali oleh para arkeolog untuk dihadirkan kepada kita.

Adalah Firaun Menes atau yang lebih dikenal dengan nama Narmer yang mula-mula membangun kota Memphis. Dia adalah raja pertama Old Kingdom yang berkuasa di abad 32 SM. Dialah Firaun yang pertamakali berhasil menyatukan kerajaan Mesir Utara dan Selatan. Atau, di dalam sejarah dikenal sebagai Lower Egypt dan Upper Egypt.

Maka, sejak Narmer itu Firaun Mesir menggunakan mahkota bertumpuk dua, yang dikenal sebagai Double Crown, sebagai simbol penyatuan kerajaan utara dan selatan. Dilanjutkan dengan penyatuan lambang bunga Lotus dan pohon Papirus yang menjadi simbol kesejahteraan kedua kerajaan. Sampai pada pemilihan kota Memphis yang berada di perbatasan wilayah kerajaan utara dan selatan di lembah sungai Nil, itu pun sengaja dipilih sebagai lambang penyatuan.

Kota yang tepat berada di ’pintu’ Delta Sungai Nil yang subur tersebut dikelilingi oleh tembok yang melindunginya dari luapan sungai Nil saat banjir tahunan. Kota itu diberi nama Ineb-Hedj, yang dalam bahasa Mesir kuno bermakna ’Tembok Putih’, menunjuk kepada tembok yang mengelilingi kota. Sedangkan nama Memphis baru muncul kemudian, dalam bahasa Yunani, yang bermakna ’Kota Indah yang Tertata Rapi’, karena di dalamnya banyak ditemukan taman-taman yang indah dengan air mancurnya, kuil-kuil dan istana-istana yang megah.

Bukti-bukti kemegahannya kini sedang digali kembali oleh para arkeolog. Salah satunya, adalah sebuah kota pemakaman yang dikenal sebagai Necropolis. Kawasannya membentang sepanjang 40 km. Dan di dalamnya terdapat lebih dari seratus buah Piramida yang menakjubkan, serta ratusan makam para kerabat Firaun, pendeta, dan pejabat-pejabatnya. Areanya lebih luas dari kawasan Lembah Raja yang sudah saya kunjungi di Luxor.

Sayang, karena usianya sudah lebih dari 5000 tahun, penggalian kawasan ini membutuhkan keahlian dan kehati-hatian yang ekstra.  Benda-benda bersejarahnya sudah banyak yang hancur dimakan waktu, atau hilang dicuri para perampok kuburan Firaun. Tetapi, fisik kota secara kesuluruhan, kini sedang direkonstruksi untuk dimunculkan kembali. Setidak-tidaknya, kawasan Kota Makam yang disebut Necropolis itu bakal kelihatan kembali.

Jika jenazah Firaun di Lembah Raja, Luxor, dimasukkan ke dalam perut bukit berbentuk piramida, maka di Necropolis ini jenazah Firaun dimasukkan ke dalam perut ’bukit buatan’: sebuah bangunan berbentuk Piramida yang menjulang tinggi puluhan meter ke angkasa. Tentu, jauh lebih dahsyat karena membutuhkan keahlian dan waktu konstruksi selama bertahun-tahun.

Ide dasarnya datang dari seorang arsitek multitalenta yang terkenal zaman itu: Imhotep. Awalnya, makam-makam raja Mesir hanya berbentuk Mastaba. Yaitu, sebuah ruangan yang dibentuk dari tumpukan batu yang di dalamnya ada peti mumi Firaun. Imhotep memgembangkannya menjadi sebuah bangunan Piramida yang monumental. Karena jasa dan ide-idenya yang brilian, di kawasan Necropolis itu kini didirikan sebuah Museum bernama Imhotep. Di dalamnya, kita bisa menyaksikan bagaimana karya-karyanya dalam membangun sebuah Piramida.

Piramida yang tertua adalah Piramida Sakkara. Bentuknya unik, dan berbeda dari piramida-piramida lainnya. Bangunan yang menjadi makam Firaun Djoser dari Abad ke 3 di zaman Old Kingdom itu berbentuk bangunan bertingkat yang mengecil di bagian paling atas. Piramida ini sering juga disebut sebagai Piramida Djoser, nama Firaun yang berkuasa di tahun 2667 – 2648 SM.

Tingginya 60 meter, terdiri dari enam tingkat, terbuat dari blok-blok batu kapur yang ditumpuk secara berjenjang. Ketika saya datang ke kawasan Sakkara, piramida tersebut sedang dalam renovasi. Kawasan makam ini memang masih terus diekskavasi untuk menemukan piramida-piramida lainnya. Yang sudah diketemukan ada ada sebelas. Diantaranya adalah piramida Userkaf, piramida Unas, Pepi, Djoser, dan Sekhemket. Dan baru-baru ini diketemukan lagi satu piramida yang masih terus dalam penggalian...


* * *
Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

Mesir benar-benar menjadi gudang bukti-bukti sejarah masa lampau. Bukti adanya peradaban yang tidak kalah oleh zaman sekarang. Tentu, dalam bentuk yang berbeda. Allah, Sang Pencipta peradaban, memerintahkan kepada kita untuk melakukan perjalanan menyusuri peninggalan-peninggalan mereka. Agar kita bisa mengambil pelajaran. Bahwa peradaban setinggi apa pun kelak akan runtuh dimakan waktu. Tak ada yang mampu mengalahkan ’Sang Penguasa’alam semesta.

’’Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lantas memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Padahal orang-orang zaman dulu itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekasnya di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan (untuk mempertahankan kekuasaan) itu tidak dapat menolong mereka (dari kehancuran).’’ [QS. 40: 82]

Bersambung besok: Dashur, Piramida Bengkok yang Gagal

Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat



EKSPEDISI SUNGAI NIL (17)

oleh Agus Mustofa pada 27 Agustus 2010 jam 0:52
~ Dahshur, Piramida Bengkok yang Gagal ~

Dari kawasan Sakkara kami melanjutkan perjalanan ke kawasan Dahshur, yang sebenarnya lebih dekat ke kota Fayoum. Tapi kami sengaja mengunjunginya setelah dari Sakkara, karena Sakkara adalah Piramida yang paling awal dibangun di zaman Mesir kuno. Sedangkan Dahshur adalah piramida yang dibangun setelahnya. Saya ingin merasakan proses yang berlangsung di zaman itu.

Kawasan Dahshur lebih sepi dibandingkan dengan kawasan Sakkara. Demikian pula turis yang berkunjung ke piramidanya. Salah satu sebabnya, kawasan ini tidak sekaya Sakkara dalam kandungan peninggalannya. Selain itu, kawasan Dahshur adalah kawasan militer, sehingga terkesan lebih angker dan tidak boleh sembarangan. Tidak ada pedagang yang berani jualan di sini. Demikian pula tidak ada persewaan kuda dan unta.

Namun beruntung, saya sempat ’menyewa’ unta para polisi yang menjaga kompleks ini untuk berkeliling kawasan. Mengingat, cuacanya sangat terik, bermedan padang pasir yang luas. Sehingga melakukan eksplorasi dengan jalan kaki dalam keadaan puasa bukan main beratnya. Itupun masih basah kuyup dengan keringat, kepanasan.

Sebenarnya, di Dahshur ada sebelas piramida yang dibangun pada zaman dinasti ke 4 sampai ke 12. Tetapi yang utuh tinggal dua buah saja, yaitu Piramida Snefru Bent  dan Red Piramid. Selebihnya sudah runtuh menjadi gundukan pasir dan bebatuan lapuk. Ini menunjukkan betapa tidak mudah untuk membangun sebuah piramida yang bisa bertahan ribuan tahun.

Kompleks Dahshur memang lebih kecil dibandingkan Sakkara. Areanya hanya membentang sepanjang 4 km. Bandingkan dengan Sakkara yang 7 km. Tetapi, yang menarik dari kawasan Dahshur adalah nilai sejarah pembuatan Piramidanya. Inilah Piramida kedua yang dibangun setelah piramida berjenjang di Sakkara. Maka, ada yang menyebut Piramida Dahshur ini sebagai piramida pertama yang berbentuk benar-benar piramida. Sebab, yang di Sakkara itu tidak berbentuk piramida murni. Melainkan seperti sebuah bangunan bertingkat yang bertumpuk mengerucut.

Berdasar pengalaman piramida Sakkara yang dibangun oleh dinasti sebelumnya itulah, Raja Snefru (2613 – 2589 SM) mencoba membangun bentuk piramida yang lebih sempurna. Maka, ia memerintahkan para arsiteknya untuk merancang sebentuk piramida yang utuh. Sayang, kemiringan Piramida itu terlalu terjal, yaitu 54 derajat. Sehingga ketika dibangun, para pekerjanya mengalami kesulitan untuk merealisasikan bagian atas bangunan. Dan kemudian arsiteknya mengubah sudut kemiringannya menjadi 43 derajat.

Setelah jadi, ternyata kelihatan jelek. Bangunan piramida itu terlihat bengkok di bagian atasnya. Sehingga, sampai sekarang banyak yang menyebut Piramida Dahshur yang memiliki tinggi 105 meter itu sebagai Piramida Bengkok. Atau, ada juga yang menyebutnya sebagai Piramida Snefru-Bent.

Tentu saja, Raja Snefru tidak puas melihat hasilnya. Dan kemudian, memerintahkan untuk membangun kembali sebuah piramida yang lebih sempurna. Padahal, sebelum membangun piramida bengkok itu sebenarnya Snefru sudah bereksperimen dengan Piramida Maydum, yang berada di kawasan lebih selatan dari kompleks Dahshur. Itulah piramida yang dibangun oleh ayahnya, Firaun Sanakhit, di generasi sebelumnya. Dia bersama tim arsiteknya mengotak-atik piramida Maydum sehingga mengalami kerusakan disana-sini. Tetapi piramida Maydum memang masih mirip dengan Sakkara yang bentuknya berjenjang seperti anak tangga.

Akhirnya, Snefru tidak mau menggunakan Piramida Bengkok itu sebagai bakal makamnya. Dan dibiarkan serta dikosongkan tanpa pernah dimanfaatkan. Ia lantas memerintahkan para arsiteknya untuk membuat Piramida lagi di kawasan yang sama, hanya berjarak sekitar 2 km dari Piramida yang gagal. Jadilah piramida yang kedua dengan lebih sempurna. Namanya Red Pyramid, karena dibuat dari bebatuan yang berwarna agak kemerahan. Dan, di dalam ruang piramidanya ada grafiti menggunakan cat berwarna merah.

Bersamaan dengan membuat Piramida yang kedua itu, Snefru juga membuatkan piramida yang lebih kecil untuk istrinya. Posisinya ada di sebelah Piramida Merah. Tetapi, kini kondisinya juga sudah banyak yang rusak. Selain desain konstruksi yang benar, pemilihan jenis batu sebagai bahan pemuatan piramida juga membawa pengaruh yang besar bagi ketahanannya dalam jangka panjang.

Yang menarik, Raja Snefru ternyata adalah bapak dari Cheops yang membangun Piramida paling terkenal di dunia, sehingga masuk sebagai salah satu keajaiban dunia, yaitu Piramida di kompleks Giza. Juga, kakek dari Chepren yang membangun piramida selanjutnya di kompleks Giza yang terkenal itu. Disana ada 3 buah Piramida yang dibangun oleh keturunan Snefru.

Pengalaman Snefru menjadi pelajaran yang berharga bagi anak-cucunya untuk membangun kompleks Piramida Giza. Bukan hanya bentuknya yang sempurna, melainkan juga bebatuan yang menjadi bahan bakunya. Kalau, Piramida Snefru memiliki ketinggian 105 meter, maka yang dibangun anaknya di Giza itu lebih tinggi lagi, yakni 146 meter. Dan bisa bertahan sampai kini meskipun sudah berumur lebih dari 5000 tahun. Sayang, benda-benda berharga di dalamnya sudah lenyap. Termasuk muminya. Lagi-lagi karena ulah pencuri kuburan Firaun..!

* * *

Bekerja keras pantang putus asa, dan mengambil pelajaran dari peristiwa sebelumnya adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Tidak peduli apakah ia hanya mengejar kesuksesan duniawi atau pun ukhrawi. Bahkan, juga untuk sebuah kejahatan ataukah kebaikan. Allah adalah Zat yang Maha Pemurah kepada siapa saja yang bekerja keras dan bekerja cerdas untuk mencapai tujuannya. Dia memberikan ’bantuan’-Nya berdasar sifat Maha Pemurahnya. Sebagaimana diceritakan-Nya dalam QS. 17: 18-21.

Bahwa siapa saja bekerja sungguh-sungguh pasti akan mencapai tujuannya. Tetapi sambil mengingatkan, bahwa kehidupan akhirat adalah tujuan utama yang harus diperjuangkan dengan sebenar-benarnya, karena Akhirat adalah kehidupan yang jauh lebih berkualitas dibandingkan kehidupan dunia yang hanya sebentar saja.

’’Untuk mencapai kesuksesan seperti ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja’’. [QS. 37: 61]. ’’Maka apabila kamu telah selesai (mengerjakan suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (akan hasilnya). [QS. 94: 7-8].

Bersambung besok: Dua Setengah Juta Batu untuk Piramida Giza
Bekerja keras pantang putus asa, dan mengambil pelajaran dari peristiwa sebelumnya adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Tidak peduli apakah ia hanya mengejar kesuksesan duniawi atau pun ukhrawi. Bahkan, juga untuk sebuah kejahatan ataukah kebaikan. Allah adalah Zat yang Maha Pemurah kepada siapa saja yang bekerja keras dan bekerja cerdas untuk mencapai tujuannya. Dia memberikan ’bantuan’-Nya berdasar sifat Maha Pemurahnya. Sebagaimana diceritakan-Nya dalam QS. 17: 18-21.

Bahwa siapa saja bekerja sungguh-sungguh pasti akan mencapai tujuannya. Tetapi sambil mengingatkan, bahwa kehidupan akhirat adalah tujuan utama yang harus diperjuangkan dengan sebenar-benarnya, karena Akhirat adalah kehidupan yang jauh lebih berkualitas dibandingkan kehidupan dunia yang hanya sebentar saja.

’’Untuk mencapai kesuksesan seperti ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja’’. [QS. 37: 61]. ’’Maka apabila kamu telah selesai (mengerjakan suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (akan hasilnya). [QS. 94: 7-8].

Bersambung besok: Dua Setengah Juta Batu untuk Piramida Giza

Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

EKSPEDISI SUNGAI NIL (18)

oleh Agus Mustofa pada 28 Agustus 2010 jam 0:40
~ Dua Setengah Juta Batu untuk Piramida Giza ~
Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

Tidak lengkap berbicara piramida tanpa membahas Giza. Inilah kompleks  terhebat yang ada di kawasan Necropolis – Kota Pekuburan –  Memphis. Piramidanya dimasukkan dalam ‘ 8 Delapan Keajaiban Dunia’ yang menakjubkan dari sisi desain, serta bertahan lebih dari 5000 tahun.

Kompleks yang dibangun raja Khufu dari dinasti ke 4 ini memiliki luas sekitar 13 hektare. Di dalamnya ada 3 piramida utama, yang dibangun oleh anak cucu raja Snefru, yang membangun piramida bengkok di Dahshur. Yang tertinggi adalah yang dibangun oleh Khufu alias Cheops (2589 – 2566 SM). Tingginya saat dibangun adalah 146 meter. Tetapi kemudian runtuh di bagian ujungnya, sehingga tinggal 136 meter. Di bagian ujung itu, kini dipasangi kerangka besi berbentuk ujung piramida yang hilang, untuk menunjukkan ketinggian sesungguhnya.

Piramida kedua dibangun oleh Chefren (2558 – 2532 SM), anak Khufu. Tingginya 136 meter. Lebih rendah 10 meter dari punya ayahnya. Tetapi, karena piramida ini dibangun di atas dataran yang lebih tinggi, maka secara awam terlihat lebih tinggi dari pendahulunya. Rupanya, si Firaun Chefren bimbang antara ingin lebih tinggi tetapi segan kepada ayahnya. Maka, jalan tengahnya adalah piramidanya lebih rendah, dengan fondasi lebih tinggi. Sehingga, hasilnya tetap saja kelihatan lebih tinggi.

Sedangkan piramida ketiga adalah piramida yang dibangun oleh Menkhaure (2532 – 2503 SM) anak Chefren alias cucu Khufu. Tinggi aslinya 66,5 meter. Tetapi kini tinggal 62 meter, karena runtuh bagian atasnya. Di kompleks piramida Giza ada 6 piramida berukuran lebih kecil, sebagai makam istri-istri raja dan ibunya. Tiga buah ada di sebelah piramida Menkhaure, dan yang tiga lagi di sebelah piramida Khufu. Yang di dekat Khufu, salah satunya adalah makam ibunya, ratu Hethepheres, yakni istri Firaun Snefru. Piramida ini dibangun karena piramida Dahshur yang disediakan untuk makam sang ibu mengalami masalah desain. Dan, memang terbukti hancur lebih dulu.

Tentang proses pembangunan piramida ini masih kontroversial, sekaligus menakjubkan banyak pihak. Terutama piramida Khufu, yang paling tinggi, dengan ruang raja alias King’s Chamber yang dibuat dari batu granit utuh seberat puluhan ton. Dalam wacana umum di kalangan arkeolog dipercayai bahwa piramida Khufu dibangun selama lebih dari 20 tahun, hampir sepanjang masa kekuasaannya. Ia mengerahkan tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang yang bekerja secara bergantian, dibantu tak kurang dari 20 ribu binatang ternak. Binatang-binatang ini digunakan untuk menarik batu-batu besar penyusun piramida yang beratnya antara 2,5 ton sampai 15 ton, yang tidak mungkin tenaga manusia bisa mengangkatnya.

Maka, proses pembangunan sebuah piramida benar-benar pekerjaan raksasa yang luar biasa menakjubkan. Baik dari segi jumlah pekerja yang terlibat, maupun jumlah batu penyusunnya. Diperkirakan, batu penyusunnya berjumlah 2,3 – 2,5 juta, bergantung pada ukurannya. Sebab, ukuran batu di bagian bawah adalah lebih besar dibandingkan yang berada di bagian atas.

Yang di bawah, berfungsi menjadi fondasi, sehingga harus berukuran lebih besar dan lebih kuat. Setiap blok batu berukuran lebar 1 meter, panjang 2,5 meter, dan tinggi 1,5 meter. Bobot setiap batu mencapai 6,5 – 10 ton. Sedangkan di lapisan yang lebih tinggi bobotnya lebih rendah, yaitu sekitar 1,3 ton, dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 meter. Biasanya, para ahli Mesir Kuno menyebut bobot rata-rata batu sebesar 2,5 ton. Jadi kalau dikalikan dengan jumlah batu piramida sebanyak 2,5 juta, maka bobot Piramida Khufu itu kira-kira sebesar 6,25 juta ton.

Tentu ini membawa konsekuensi desain yang luar biasa, mulai dari kekuatan tanah pendukungnya, pondasinya, jenis batu yang dipakai, ukuran dan kepadatannya, sampai kepada bentuknya agar tidak runtuh sebelum waktunya. Juga, tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. Ternyata semua itu bisa diatasi dengan baik oleh arsitek Piramida Giza: Hemiunu, yang masih cucu Raja Snefru, dari pangeran Nefermaat. Tidak sia-sia Snefru bereksperimen dengan Piramida Bengkoknya di Dahshur.

Karena itu, untuk membangun Piramida Giza ini, kawasan yang dipilih adalah gunung batu kapur Giza. Ada empat alasan yang melandasinya. Yang pertama, berhitung pada kemampuan atau daya dukung lahan terhadap beban piramida yang demikian berat. Yang kedua, sekaligus sebagai tambang bahan baku untuk piramida, dengan cara memotong-motong bukit kapur itu dalam bentuk blok batu berukuran tertentu. Kesamaan jenis batu dengan lahan tempat piramida itu menjadikan hitungan konstruksinya menjadi lebih sederhana dan terjamin.

Yang ketiga, pemilihan dataran tinggi ini menyebabkan piramida terbebas dari banjir tahunan Sungai Nil yang selalu meluap menggenangi daerah yang luas. Terutama sebelum dibuat bendungan Aswan. Dan yang keempat, ini adalah kawasan Barat sungai Nil, yang memang dipersyaratkan bagi kawasan pemakaman para penyembah dewa matahari.

Tentang proses pembangunan ini, seorang ilmuwan Jerman, Franz Lohner punya pendapat lain. Menurutnya, dengan menggunakan teknik katrol, pembangunan Piramida khufu itu sebenarnya tidak usah mempekerjakan 100 ribu tenaga kerja ditambah 20 ribu binatang ternak. Melainkan cukup dengan 6.700 tenaga terampil, untuk masa pengerjaan yang sama, 20 tahun. Dan jika jumlah pekerja ditambah menjadi 2 kali lipat, maka piramida itu pun akan selesai dalam waktu 10 tahun. Semua itu, sangat mungkin dilakukan di zaman itu, karena tidak menggunakan peralatan berat dan teknologi tinggi, melainkan sekedar dengan kecerdikan memanfaatkan bobot tenaga pekerja sendiri.

Mereka cukup membangun katrol di bagian atas piramida yang sedang dibangun. Lantas, ’menimba’ batu dari bagian bawah piramida melewati kemiringannya yang bersudut 52 derajat itu. Mirip dengan orang menimba air sumur. Tetapi, di piramida ini pekerjanya menarik batu seberat 2,5 ton dengan bobot mereka yang bergerak turun di bidang miring piramida. Jadi, setiap batu yang berbobot 2,5 ton cukup ditarik oleh sekitar 40 orang yang berjalan menuruni lereng piramida, maka batu 2,5 ton itu pun bergerak ke bagian atas piramida dengan mudahnya..!

* * *
Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

Kecerdikan manusia bisa mengatasi segala masalah yang ada di sekitarnya. Allah sudah menyiapkan segala sesuatunya di alam yang diciptakan-Nya. Dan pada diri manusia sendiri sebagai potensi. Serta memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia untuk membangun peradabannya.

’’Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi ini untuk kamu semuanya...’’ [QS. 2: 29]. Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab. Sesungguhnya semua itu amat mudah bagi Allah. [QS. 22: 70].

Bersambung besok: Mumifikasi, Otak dan Isi Perut pun Dikeluarkan
Ebook islam, sholat sempurna, cara sholat nabi, sholat berjamaah di masjid, sholat khusyu, web islam, jadwal waktu sholat, artikel islami, makna bacaan dan doa solat

Tidak ada komentar: