Senin, 15 November 2010

WUQUF DI PADANG ARAFAH



Berjuta-juta baju ihram
berkibaran di Padang Arafah
Disela-sela perbukitan tandus
dan angin gurun yang ganas mengembus

Bersimpuh umat Islam dari seluruh penjuru negeri
merendahkan diri serendah-rendahnya
di haribaan-Mu yaa Ilahi Rabbi
. . .

Berjuta-juta tangan tengadah
menggelorakan doa dari jiwa yang pasrah
Gundah gulana dalam dosa-dosa yang terus bertambah
Mengotori jiwa
mengisi lembaran-lembaran hidup
yang kian redup
termakan usia yang semakin tua
yang kita jalani tanpa daya
. . .

Waktu
terus bergelora begitu tegas
melindas siapa saja
yang tak siap menghadapi

Peristiwa-peristiwa terus mengalir
bagai lahar Merapi
tanpa ada yang bisa menghalangi

Waktu
terus mengguncang kehidupan
bagai tsunami yang menghanyutkan
segala yang dilewati
Ruang, materi, dan energi
terus berubah menggerus zaman
yang semakin lama semakin buram
menuju akhir drama kehidupan
. . .

Hari ini,
berjuta umat Islam sedang bersimpuh
di Padang Perenungan yaa Rabb.
Padang pengampunan yang Engkau janjikan
bagi siapa saja yang datang berserah diri kepada-Mu
dengan hati yang bersih dan berendah diri
. . .

Dan kami semua
umat Islam di seluruh penjuru Bumi
dimana pun keberadaan kami
ikut bersimpuh dalam renungan
puasa Arafah kami
. . .

Maafkan kami
yang tak sempat datang ke tanah suci
Tetapi,
bukankah Engkau adalah Dzat
yang telah meliputi kami
meliputi seluruh langit dan bumi
meliputi segala peristiwa
kini maupun nanti?
Lantas apa bedanya disana
atau disini?
. . .

Oooh,
bergetar seluruh alam semesta
dalam gema tasbih yang membahana
Mengagungkan Dzat Maha Agung
dalam sembahyang tiada henti
. . .

Oooh,
bergetar Arsy Allah
berputaran para malaikat mengelilinginya
bertasbih dan berdoa
untuk orang-orang yang datang kepada-Nya
dalam jiwa yang pasrah
. . .

Oooh,
Allah sang Kekasih
kutegakkan niatku hari ini
di Hari Arafah
. . .

kudatang penuhi panggilan-Mu
kudatang serahkan diri kepada-Mu
kudatang untuk belajar menaati-Mu
kudatang untuk mengikhlaskan hidup dan matiku
dan seluruh ibadah serta tujuan hidupku
sebagai puncak keislamanku
bersyahadat hanya untuk-Mu
. . .

Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati
lillahi rabbil alamin
. . .


Kairo, 9 Dzulhijjah 1431 H

Tidak ada komentar: